Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Banjarnegara menunjukkan sedikit penurunan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp23.168 per kapita per bulan, atau mengalami penurunan sebesar 2,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan pengeluaran pada tahun 2018 yang sebesar Rp15.597 per kapita per bulan.
Jika dibandingkan dengan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp993.909, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 2,3%. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk perawatan sebesar Rp36.577, pengeluaran untuk kecantikan mencapai 63,3%, menunjukkan bahwa masyarakat Banjarnegara tetap memberikan perhatian yang cukup signifikan terhadap perawatan diri.
(Baca: Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Periode 2014-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Banjarnegara mengalami fluktuasi. Sempat tumbuh pesat sebesar 19,9% pada tahun 2020, kemudian melambat hingga 0,4% pada tahun 2021. Setelah itu, kembali tumbuh moderat sebesar 5,7% dan 2,2% pada tahun 2022 dan 2023, sebelum akhirnya mengalami sedikit penurunan pada tahun 2024. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2023, yaitu sebesar Rp23.668 per kapita per bulan.
Secara umum, pengeluaran masyarakat Kabupaten Banjarnegara juga mengalami pertumbuhan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan tumbuh sebesar 7,8%, dari Rp921.683 pada tahun sebelumnya menjadi Rp993.909 pada tahun 2024. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang memungkinkan mereka untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk berbagai kebutuhan, termasuk kecantikan.
Dalam lingkup Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Banjarnegara berada di peringkat ke-35 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan pada tahun 2024. Peringkat ini tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa kabupaten/kota lain dengan pengeluaran untuk kecantikan tertinggi adalah Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Kabupaten Kudus.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kabupaten Banjarnegara sebesar 4,9%. Angka ini lebih kecil dibandingkan pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan yang mencapai 10,5%.
(Baca: Jumlah Penduduk Setengah Pengangguran di Aceh | 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023), pengeluaran untuk kecantikan pada tahun 2024 sedikit lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023), pengeluaran pada tahun 2024 masih lebih tinggi.
Anomali terjadi pada tahun 2024, di mana pengeluaran untuk kecantikan mengalami sedikit penurunan setelah beberapa tahun mengalami pertumbuhan. Hal ini berbeda dengan kondisi lima tahun terakhir, di mana pengeluaran cenderung mengalami kenaikan.
Berikut adalah perbandingan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Tengah: Kota Salatiga: Pengeluaran untuk kecantikan mencapai Rp75.091, mengalami penurunan turun 13.5%. Kota Salatiga tetap berada di peringkat pertama se-Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang: Pengeluaran untuk kecantikan mencapai Rp74.653, mengalami pertumbuhan sebesar 36.8%. Kota Semarang berada di peringkat kedua se-Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Kudus: Pengeluaran untuk kecantikan mencapai Rp47.643, mengalami pertumbuhan sebesar 16.6%. Kabupaten Kudus berada di peringkat ketiga se-Provinsi Jawa Tengah. Kota Magelang: Pengeluaran untuk kecantikan mencapai Rp45.594, mengalami pertumbuhan sebesar 10%. Kota Magelang berada di peringkat keempat se-Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Rembang: Pengeluaran untuk kecantikan mencapai Rp42.569, mengalami pertumbuhan sebesar 5.5%. Kabupaten Rembang berada di peringkat kelima se-Provinsi Jawa Tengah.
Kota Semarang
Kota Semarang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.322.997, tertinggi di Jawa Tengah. Angka ini meningkat 12,6% dari tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, mencapai Rp914.785, menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 14,7%. Secara keseluruhan, pengeluaran masyarakat Semarang menunjukkan pertumbuhan yang kuat, mencerminkan stabilitas ekonomi dan peningkatan daya beli. Semarang menduduki peringkat pertama dalam pengeluaran total per kapita di Jawa Tengah.
Kota Salatiga
Meskipun memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi kedua di Jawa Tengah yaitu sebesar Rp1.315.195, Kota Salatiga mengalami penurunan turun 14,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran untuk makanan juga mengalami penurunan turun 5,5% menjadi Rp811.317. Penurunan ini mempengaruhi total pengeluaran per kapita Kota Salatiga sehingga berada di peringkat kedua di Jawa Tengah.
Kota Magelang
Kota Magelang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp980.996, mengalami pertumbuhan sebesar 1,8%. Untuk pengeluaran makanan, mencapai Rp689.220, menunjukkan penurunan turun 6,6%. Kota Magelang menunjukkan fluktuasi dengan pertumbuhan yang moderat, mencerminkan kondisi ekonomi yang stabil dengan penyesuaian dalam alokasi pengeluaran antara sektor makanan dan non-makanan. Peringkat kota ini stabil di urutan keempat dalam pengeluaran total per kapita di Jawa Tengah.
Kota Surakarta
Kota Surakarta mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp942.391, mengalami penurunan turun 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga menurun tipis menjadi Rp759.788 atau -0,9%. Meskipun ada penurunan, Kota Surakarta tetap menunjukkan tingkat pengeluaran yang signifikan, yang menempatkannya di urutan ketiga dalam pengeluaran total per kapita di Jawa Tengah.