Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Pekalongan menunjukkan angka Rp121.264 per kapita/bulan pada tahun 2024.
Angka ini relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp121.295 per kapita/bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
(Baca: Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Negara Tujuan Afrika Periode 2013-2024)
Besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Pekalongan setara dengan 9.77% dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, yaitu Rp1.240.746.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp544.522, maka alokasi untuk rokok dan tembakau mencapai 22.27%.
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Pekalongan mengalami fluktuasi. Dimulai dari Rp75.135 pada tahun 2018, sempat sedikit turun menjadi Rp74.511 pada tahun 2019, kemudian mengalami kenaikan signifikan sebesar 22% menjadi Rp90.917 pada tahun 2020.
Selanjutnya, pada tahun 2021 pengeluaran sedikit turun turun 1.2% menjadi Rp89.812, sebelum kembali meningkat tajam sebesar 19.1% menjadi Rp106.961 pada tahun 2022, dan mencapai Rp121.295 pada tahun 2023 dengan pertumbuhan 13.4%, sebelum akhirnya sedikit stabil di angka Rp121.264 pada tahun 2024.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Jawa Barat 2015 - 2024)
Pada tahun 2024, Kabupaten Pekalongan menempati urutan ke-15 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Secara nasional, Kabupaten Pekalongan berada di peringkat 330. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten Pati mencatat pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau yaitu Rp151.356, diikuti oleh Kabupaten Rembang Rp146.365, dan Kabupaten Demak Rp142.988.
Lima kabupaten/kota dengan nilai pengeluaran rokok dan tembakau tahun 2024 tertinggi di Jawa Tengah adalah Kabupaten Pati (Rp151.356), Kabupaten Rembang (Rp146.365), Kabupaten Demak (Rp142.988), Kota Semarang (Rp136.682), dan Kabupaten Sragen (Rp135.798).
Kabupaten Pati mengalami penurunan pengeluaran turun 5.8% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara Kabupaten Rembang mengalami pertumbuhan positif sebesar 4.9%.
Kabupaten Demak mengalami penurunan turun 1.3%, sementara Kota Semarang mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 16.6%.
Kabupaten Sragen mengalami penurunan turun 1.4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Semarang
Berdasarkan informasi yang diolah dari data Susenas, Kota Semarang menunjukkan performa ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.322.997 pada tahun 2024, naik 12.6% dari tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, angkanya mencapai Rp914.785, meningkat signifikan sebesar 14.7%. Kota Semarang menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan baik untuk makanan maupun bukan makanan.
Kota Salatiga
Kota Salatiga mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.315.195 pada tahun 2024, mengalami penurunan turun 14.4% dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Untuk pengeluaran makanan, Kota Salatiga mencatatkan angka Rp811.317, juga mengalami penurunan turun 5.5%. Meskipun mengalami penurunan, Kota Salatiga tetap menduduki peringkat kedua di Jawa Tengah dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan.
Kota Magelang
Kota Magelang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp980.996 pada tahun 2024, mengalami kenaikan tipis sebesar 1.8% dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Untuk pengeluaran makanan, Kota Magelang mencatatkan angka Rp689.220, mengalami penurunan turun 6.6%. Kota Magelang menduduki peringkat keempat di Jawa Tengah dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan peringkat ke-13 untuk bukan makanan.
Kota Surakarta
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Surakarta adalah Rp942.391 pada tahun 2024, sedikit turun turun 3.7% dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp759.788, turun tipis turun 0.9%. Kota Surakarta berada di peringkat ketiga untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, dan peringkat keempat untuk bukan makanan di Jawa Tengah.