Setelah sempat melemah pada Januari 2024, harga mata uang kripto Bitcoin melonjak signifikan pada Februari 2024.
Menurut data Yahoo Finance, sampai 13 Februari 2024 pukul 17.20 WIB, harga Bitcoin mencapai US$50.137 atau sekitar Rp783 juta per koin (asumsi kurs Rp15.635 per US$).
Jika dibandingkan dengan setahun lalu, harga Bitcoin saat ini sudah naik sekitar 130% (year-on-year).
Menurut Fahmi Almuttaqin, Crypto Researcher dari Reku (perusahaan aplikasi jual-beli Bitcoin), kenaikan harga ini menyiratkan adanya peningkatan kepercayaan diri investor dalam mengambil risiko.
"Tingginya kepercayaan diri investor setidaknya dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu meningkatnya kekuatan komputasi blockchain Bitcoin, meningkatnya aliran dana investasi masuk, dan berkembangnya investasi ke proyek-proyek kripto baru di berbagai sektor," kata Fahmi dalam siaran pers, Selasa (13/2/2024).
Kenaikan harga Bitcoin juga dianggap menjadi momentum bagi investor untuk mempertimbangkan instrumen investasi berisiko tinggi. Namun, investor diimbau agar tetap bijak dan cermat.
"Bagi para investor yang mungkin belum terlalu familiar dengan instrumen berisiko seperti kripto atau saham, investor dapat mengambil strategi diversifikasi," kata Robby, Chief Compliance Officer Reku.
"Selain itu, investor juga perlu menyesuaikan pemilihan aset pada komposisi portofolio dengan profil risiko investasinya," ujar dia.
(Baca: Indonesia Peringkat ke-6 Negara Pemilik Mata Uang Kripto Terbesar Dunia)