Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat populasi sapi potong di Jawa Barat pada tahun 2024 sebanyak 366.389 Ekor. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 377.505 Ekor. Penurunan ini cukup dalam, turun 36.45% dibandingkan tahun 2023. Namun, perlu dicatat bahwa angka ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata populasi sapi potong di Jawa Barat selama tiga tahun terakhir (2021-2023) yang berkisar di angka 395.078 Ekor.
Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2019-2023), rata-rata populasi sapi potong di Jawa Barat adalah 393.470 Ekor. Ini berarti populasi sapi potong tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan rata-rata lima tahun sebelumnya. Penurunan ini perlu menjadi perhatian, meskipun tidak bisa dikatakan sebagai penurunan terendah dalam lima tahun terakhir. Populasi terendah dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2023 dengan 377.505 Ekor.
(Baca: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Periode 2013-2025)
Dalam rentang waktu 2000 hingga 2024, terlihat fluktuasi populasi sapi potong di Jawa Barat. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2012, dengan pertumbuhan mencapai 29.06% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada tahun 2023 dengan -36.45% dibandingkan tahun sebelumnya. Anomali ini menunjukkan adanya dinamika yang kompleks dalam populasi sapi potong di Jawa Barat, yang mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, iklim, dan kebijakan pemerintah.
Secara ranking, populasi sapi potong di Jawa Barat berada di peringkat ke-5 di Pulau Jawa dan peringkat ke-15 secara nasional pada tahun 2024. Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa, Jawa Barat masih berada di bawah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten. Peringkat ini menunjukkan bahwa Jawa Barat memiliki potensi untuk meningkatkan populasi sapi potongnya, terutama jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain yang memiliki kondisi geografis dan iklim yang serupa.
Penurunan populasi sapi potong di Jawa Barat pada tahun 2024 menjadi perhatian penting. Meskipun masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir, penurunan ini perlu dianalisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya. Pemerintah daerah dan pihak terkait perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan populasi sapi potong di Jawa Barat, seperti memberikan dukungan kepada peternak, meningkatkan kualitas bibit, dan memperbaiki sistem pemasaran.
(Baca: Populasi Sapi Potong Jantan yang Bisa Dipotong Periode 2013-2024)
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan populasi sapi potong sebesar 593.636 ekor. Dengan angka ini, NTT menempati peringkat ke-3 di antara pulau-pulau di Nusa Tenggara dan Bali. Pertumbuhan populasi sapi potong di NTT mencapai 2.01%, dengan selisih 11.718 ekor dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, NTT masih berada di bawah Bali dalam hal populasi sapi potong. Posisi ranking NTT secara nasional berada di peringkat ke-13.
Bali
Bali mencatat populasi sapi potong sebesar 353.269 ekor. Pertumbuhan sapi potong di Bali sekitar 2.65%, dengan penambahan sekitar 9.108 ekor. Meskipun pertumbuhan positif, posisi Bali masih berada di bawah Nusa Tenggara Timur dalam hal jumlah populasi. Pulau Bali menduduki peringkat ke-5 di pulau Nusa Tenggara dan Bali. Dari sisi ranking secara nasional, Bali menempati urutan ke-17.