Sepanjang Januari-September 2023, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) telah membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp19,49 triliun.
Angka tersebut tumbuh 17,59% dibandingkan Januari-September tahun lalu (year-on-year/yoy) yang labanya Rp16,58 triliun.
Kinerja positif Telkom ditopang oleh pendapatannya yang mencapai Rp111,23 triliun hingga akhir kuartal III-2023.
Pendapatan ini tercatat naik 2,17% dibandingkan periode sama tahun lalu yang capaiannya Rp108,87 triliun.
Berdasarkan posnya, pendapatan emiten berkode TLKM ini paling banyak berasal dari segmen data, internet, dan jasa teknologi informatika yang menyumbang Rp65,87 triliun.
Kemudian pendapatan dari IndiHome mencapai Rp21,78 triliun, dari lini telpon Rp8,3 triliun, pendapatan interkoneksi Rp6,62 triliun, jaringan Rp1,78 triliun, dan pendapatan dari layanan lainnya sebesar Rp4,76 triliun.
Sementara dari sisi biaya dan beban, Telkom mencatatkan penyusutan di sejumlah pos. Beban penyusutan dan amortasi turun 3,74% (yoy) menjadi Rp24,01 triliun.
Kemudian beban pemasaran turun 6,8% (yoy) menjadi Rp2,58 triliun, dan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi turun signifikan 94,09% (yoy) menjadi Rp182 miliar.
Dengan begitu, laba sebelum bunga, pajak depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA Telkom adalah Rp59,1 triliun, dengan marjin EBITDA 53,1%, tumbuh dibanding semester satu yang marjinnya 52,2%.
Direktur Utama Telkom Ririek Ardiansyah menyebut, langkah transformasi Telkom mulai menunjukkan kemajuan yang positif. Hal tersebut terlihat dari sisi sinergi maupun efisiensi biaya pada inisiatif Fixed Mobile Corvergence (FMC).
"Strategi utama lain five bold moves juga berjalan on the track, seperti InfraCo, Data Center, dan B2B Digital IT Service," kata Ririek dalam keterangan resminya, Rabu (1/11/2023).
(Baca juga: Ramai Pengunjung, Laba Jaya Ancol Melesat 130% sampai Kuartal III 2023)