PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun pada semester I 2022. Jumlah itu melonjak 61,7% (year-on-year/yoy) dibandingkan semester I tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,5 triliun.
Pertumbuhan laba ditopang oleh kinerja profitabilitas yang membaik. Ini tercermin pada margin bunga bersih (net interest margin/NIM) secara konsolidasi yang mencapai 5,37% di kuartal II 2022, tumbuh 32 basis points (bps) dibandingkan kuartal II 2021.
Selain itu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) Bank Mandiri secara konsolidasi sebesar 23,03% pada kuartal II 2022, meningkat 791 bps secara tahunan.
"Berkat profitabilitas yang membaik, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun, tumbuh 61,7% secara yoy," jelas Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dikutip dari laman resmi Bank Mandiri, Jumat (29/7/2022).
Hal ini juga diikuti dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang mencapai Rp1.318,42 triliun per kuartal II 2022, tumbuh 12,76% (yoy). Pencapaian tersebut menjadikan Bank Mandiri sebagai pemegang DPK terbesar di industri perbankan Indonesia.
Kemudian realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per kuartal II 2022 menembus Rp1.138,31 triliun atau tumbuh 12,22% (yoy). Lewat pencapaian tersebut Bank Mandiri juga menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar nasional.
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri terutama ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh 10,6% (yoy), yakni dari Rp369 triliun menjadi Rp409 triliun pada akhir Juni 2022.
Pertumbuhan kredit ini juga turut mendorong pertumbuhan total aset Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai Rp1.786 triliun atau tumbuh 13% (yoy) sampai dengan kuartal II 2022.
(Baca Juga: Laba Bersih BCA Tumbuh 24,9% pada Semester I 2022)