PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan pendapatan sebesar Rp29,14 triliun sepanjang 2022. Pendapatan emiten telekomunikasi tersebut meningkat 8,92% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan 2021 yang sebesar Rp26,75 triliun.
Pertumbuhan pendapatan XL Axiata salah satunya didorong oleh total pendapatan data dan layanan digital yang mencapai Rp26,54 triliun atau 91,09% dari total pendapatan perusahaan pada 2022.
Meski demikian, meningkatnya pendapatan XL Axiata diikuti beban perusahaan yang membengkak. Kenaikan beban perusahaan dialami oleh sejumlah pos.
Pada pos beban penyusutan terjadi kenaikan sebesar 6,15% yoy menjadi Rp10,56 triliun. Kemudian, pada pos beban interkoneksi dan beban langsung lainnya naik 87,24% yoy menjadi Rp2,87 triliun.
Selanjutnya, pada pos beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik tipis 1,98% yoy ke Rp 2,61 triliun. Selanjutnya, beban umum dan administrasi naik 18,12% yoy menjadi Rp352,69 miliar.
Dengan naiknya berbagai pos tersebut, EXCL mencatatkan total beban sebesar Rp25,12 triliun. Realisasi ini meningkat 10,41% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp22,76 triliun.
Alhasil, EXCL membukukan laba bersih sebesar Rp1,11 triliun pada 2022. Realisasi ini menyusut 13,85% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar Rp 1,28 triliun.
Adapun secara tren, pendapatan dan laba bersih XL Axiata cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir. Pendapatan perusahaan tertinggi pada 2022, sedangkan terendah pada 2018.
Di sisi lain, perusahaan sempat mengalami rugi bersih pada 2018 yakni Rp3,29 triliun alias yang terendah dalam lima tahun terakhir, sedangkan raihan laba bersih XL Axiata tertinggi yakni pada 2021.
(Baca: Pendapatan Operator Seluler di Indonesia Kompak Naik, Siapa Paling Cuan?)