Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 63,47 poin atau melemah 0,92% ke level 6.809,968 pada penutupan perdagangan Rabu, 22 Februari 2023.
Pelemahan indeks hari ini seiring kekhawatiran pasar terhadap sikap hawkish The Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga acuannya.
"Dari sisi sentimen masih ada pada global, di mana investor khawatir dengan sikap hawkish The Fed dalam kebijakan moneternya untuk mempertahankan era suku bunga tinggi untuk menekan laju inflasi," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana dikutip dari Antara, Rabu (22/2/2023).
The Fed akan merilis notulensi rapat atau The Meeting Minutes pada Rabu malam ini, yang akan mempengaruhi arah kebijakan suku bunga acuan mereka ke depannya.
Di sisi lain, laporan data ekonomi Amerika Serikat (AS) cenderung membaik, ditunjukkan oleh kenaikan yield UST 10 tahun menjadi 3,9%.
Berdasarkan laporan Bursa Efek Indonesia (BEI), frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,08 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 16 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp8,78 triliun.
Emiten berkode SLIS menjadi top loser setelah melemah 6,93%. Diikuti emiten NZIA dan RAJA yang terkontraksi masing-masing 6,92% dan 6,91%.
Adapun emiten top gainer hari ini adalah HRTA yang menguat 24,8%, diikuti FMII dan MEDS yang menguat 24,4% dan 16,25%.
Mayoritas saham pada perdagangan hari ini ditutup melemah. Rinciannya 365 saham melemah, 299 saham stagnan, dan 182 saham menguat.
(Baca: IHSG Turun Seiring Melemahnya Mayoritas Bursa Asia (Selasa, 21 Februari 2023))