Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 21,31 poin atau melemah 0,31% ke level 6.873,4 pada penutupan perdagangan Selasa, 21 Februari 2023.
Menurut tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pelemahan IHSG hari ini seiring dengan turunnya mayoritas bursa saham di Asia.
"Pergerakan IHSG masih cenderung lesu, dipengaruhi oleh lesunya pergerakan pasar Asia, juga dipengaruhi oleh manufaktur Jepang yang melanjutkan penurunan," ujar Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip dari Antara, Selasa (21/2/2022).
Mereka juga mengatakan, pasar masih menantikan laporan data ekonomi Amerika Serikat (AS), terutama PMI manufaktur, serta mengantisipasi rilis risalah The Fed pada Rabu (22/2/2023) waktu setempat.
Faktor lain yang mempengaruhi penurunan indeks saham hari ini adalah harga komoditas di tingkat global yang masih melanjutkan tren penurunan, seperti minyak mentah, gas bumi, batu bara, emas dan tembaga.
Berdasarkan laporan Bursa Efek Indonesia (BEI), frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 977,32 ribu kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 16,04 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp7,84 triliun.
Emiten berkode AMAN menjadi top loser setelah melemah 6,95%. Diikuti emiten KBLM dan BSML yang terkontraksi masing-masing 6,88% dan 6,84%.
Adapun emiten top gainer hari ini adalah FMII yang menguat 24,7%, diikuti HDFA dan JAST yang menguat 23,7% dan 21,65%.
Meski indeks saham ditutup melemah, namun mayoritas saham pada perdagangan hari ini ditutup stagnan. Rinciannya 324 saham stagnan, 302 saham melemah, dan 220 saham menguat.
(Baca: IHSG Ditutup Melemah Tipis Mengikuti Mayoritas Bursa Saham Global (Senin, 20 Februari 2023))