Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 44,49 poin atau 0,61% ke level 7.279,09 pada penutupan perdagangan Rabu (3/1/2024).
Pelemahan indeks ini terjadi seiring pelaku pasar masih wait and see risalah The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada Rabu (3/1/2024) waktu Amerika Serikat (AS).
"Pasar menilai risalah itu tentunya akan memberikan gambaran akan kebijakan moneter The Fed sehubungan dengan suku bunga acuannya," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dilansir dari Antara, Rabu (3/1/2024).
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor turun, yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,92%, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor energi yang masing-masing turun sebesar 0,82% dan 0,38%.
Sementara, empat sektor lainnya meningkat, dipimpin sektor teknologi sebesar 0,21%, diikuti sektor transportasi dan sektor infrastruktur yang naik masing-masing sebesar 0,12% dan 0,06%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,25 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 17,82 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp6,81 triliun.
Emiten berkode VTNY menjadi top loser hari ini setelah anjlok 20,45%, diikuti MPXL dan CASA yang masing-masing merosot 20% dan 18,61%.
Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah NZIA yang melonjak 34,94%, diikuti KJEN dan KOBX yang masing-masing naik 34,88% dan 34,59%.
Meski begitu, sebanyak 262 saham ditutup menguat hari ini, kemudian 259 saham melemah, dan 249 saham menguat.
Mayoritas bursa saham regional Asia sore ini tercatat ditutup melemah. Seperti indeks Hang Seng melemah 142,14 poin atau 0,85% ke 16.646,41, indeks Shanghai menguat 4,97 poin atau 0,17% ke 2.967,25, dan indeks Strait Times melemah 30,51 poin atau 0,94% ke 3.199,44.
Adapun indeks Nikkei (Jepang) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.
(Baca: IHSG Awal Tahun Ditutup Menguat Seiring Kestabilan Inflasi (Selasa, 2 Januari 2024))