PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,26 triliun hingga kuartal III-2021. Nilai tersebut meningkat 37,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp 1,65 triliun.
Pertumbuhan laba bersih BSI ditopang oleh pendapatan penyaluran dana yang sebesar Rp 13,8 triliun hingga kuartal III-2021. Nilai ini meningkat 6,42% (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp 12,99 triliun.
Sementara, bagi hasil untuk pemilik dana investasi menurun 5,29% (yoy) menjadi Rp 3.4 triliun. Dengan demikian, pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp 10,44 triliun atau meningkat 10,85% (yoy).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, peningkatan laba bersih tersebut sejalan dengan strategi perseroan yang fokus pada digitalisasi, baik produk dan layanan. Ini tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile yang mencapai 74,24 juta transaksi atau tumbuh 133% (yoy).
Hal tersebut juga ditunjukkan dengan kenaikan transaksi melalui e-channel yang mencapai 162,40 juta transaksi pada September 2021. Jumlah tersebut mencapai 95% dari total transaksi di BSI. Sementara sisanya sebanyak 5% masih menggunakan layanan di teller.
Sementara itu, perolehan dana pihak ketiga (DPK) BSI tercatat sebesar Rp 219,19 triliun hingga kuartal III-2021. Tabungan wadiah mengalami pertumbuhan 16,22% (yoy) menjadi Rp 30,35 triliun pada periode yang sama.
Total tabungan BSI tumbuh 11,57% (yoy) menjadi Rp 91,43 triliun pada Januari-September 2021. Adapun, pembiayaan BSI meningkat 7,38% (yoy) menjadi sebesar Rp 163,32 triliun.
(Baca: Laba Bersih BTPN Naik 32% pada Kuartal III-2021)