Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia mencatat kenaikan 7,2 persen selama 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK. Indeks bursa Jakarta pada perdagangan 20 Oktober 2016 ditutup pada level 5.403,69 naik 363,16 poin (7,2 persen) dari posisi 20 Oktober 2014. Namun, sepanjang tahun ini IHSG naik cukup tinggi 810,68 poin (17,65 persen), tertinggi di Asia.
Ekonomi domestik yang masih tumbuh, nilai tukar rupiah yang mulai stabil membuat harga-harga saham di bursa Jakarta terus menguat. Masuknya aliran dana asing kembali ke pasar finansial domestik serta dana repatriasi dari program amnesti pajak meningkatkan transaksi saham di bursa. Program pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Presiden Joko Widodo memberikan optimisme bagi para investor untuk tetap melakukan akumulasi saham.
Secara valuasi, harga saham di bursa Jakarta sudah cukup tinggi dimana rasio harga terhadap laba (PER) sudah mencapai 27,6 kali. Lebih tinggi dari bursa Asia lainnya seperti bursa Singapura (11,96 kali), bursa Kuala Lumpur (18,02 kali), bursa Hong Kong (12,64 kali) serta bursa Tokyo (21,65 kali).