Nilai tukar rupiah ditransaksikan di atas Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS) sejak 21 September 2022.
Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang menaikkan suku bunga acuannya sepanjang tahun ini membuat dolar AS terapresiasi terhadap mata uang utama dunia dan mata uang dunia lainnya termasuk rupiah.
Penguatan dolar AS terhadap mata utama dunia terlihat dari indeks dolar AS (DXY) yang telah naik 18,41% ke level 113,29 pada 10 Oktober 2022 dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 (year to date/ytd).
Nilai tukar rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) ditutup di level Rp15.299 per dolar AS pada perdagangan Senin (10/10/2022). Nilai tersebut melemah Rp53 per dolar AS (0,35%) dari penutupan sebelumnya sebagai antisipai kenaikan suku bunga dolar AS. Jika dibandingkan dengan posisi 20 September 2022, nilai tukar rupiah telah melemah Rp324 per dolar AS (2,16%).
Sebagai informasi, The Fed kembali menaikkan suku bunga dolar AS sebesar 75 basis points (bps) ke kisaran 3-3,25% pada FOMC meeting 20-21 September 2022. Hal ini membuat dolar AS semakin digdaya terhadap mata uang dunia.
Langkah tersebut juga diikuti BI dengan menaikkan suku bunga acuannya BI-7Days Reserve Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25% pada Rapat Dewan Gubernur 21-22 September 2022. Langkah ini membuat selisih bunga bersih mata uang rupiah terhadap dolar AS terjaga sebesar 100 bps.
(baca: Nilai Tukar Won Terhadap Dolar AS Paling Terpukul, Bagaimana dengan Rupiah?)