Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Rabu (9/5) ditutup naik 133,22 poin (2,31%) ke level 5.907,94. Naiknya harga-harga saham unggulan seperti PT Unilever Indonesia Tbk sebesar Rp 2.400/saham, PT Gudang Garam Tbk (Rp 2.200) PT Indocement Tbk (Rp 1.025) serta PT Bank Central Asia Tbk (Rp 875) menjadi pemicu menguatnya IHSG kembali ke level 5.900.
Tertekannya nilai tukar rupiah yang memicu keluarnya investor asing dari bursa Jakarta membuat harga-harga saham unggulan di bursa Jakarta berjatuhan dalam beberapa sehingga IHSG terlempar dari level 6.000 sejak 3 Mei 2018. Pada perdagangan 9 Mei, investor asing kembali mencatat penjualan bersih Rp 329 miliar. Ini merupakan yang ke 13 kalinya secara beruntun sejak 20 April.
Berdasarkan indikator teknikal Relative Strenght Index (RSI) 14 harian, posisi IHSG sudah cukup rendah dengan RSI di posisi 39,89 dari skala 0-100. Indeks di bawah level 30 mengindikasikan jenuh jual dan indeks di atas 70 menggambarkan kondisi jenuh beli. Pergerakan indeks selanjutnya diperkirakan akan bergerak dalam kisaran 5.777-6.048.