Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
Sumber
Sumber
Mohon maaf, telah terjadi kesalahan
Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah 0,23% ke level Rp 14.177,5/US$ pada perdagangan Kamis (26/9). Pelemahan ini terjadi sejak awal pekan seiring digaungkannya aksi mahasiswa di Gejayan, Yogyakarta untuk memprotes sejumlah revisi dan rancangan Undang-Undang yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Rupiah melemah 0,21% menjadi Rp 14.085/US$ pada Senin (23/9). Pelemahan terdalam terjadi ketika demonstrasi yang dilakukan para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Teknik Menengah (STM) berubah ricuh pada Rabu (25/9). Rupiah melemah 0,27% ke level Rp 14.150/US$.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengungkapkan, pelemahan rupiah disebabkan adanya gelombang demonstrasi secara berturut-turut sehingga menimbulkan kegelisahan di pasar finansial Indonesia. Selain itu, sejumlah sentimen eksternal turut memengaruhi pergerakan rupiah, antara lain dorongan pemakzulan (impeachment) terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump oleh Parlemen AS yang didominasi Partai Demokrat. Perlambatan pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,1% pada kuartal II 2019 dari kuartal sebelumnya yang mencapai 3,1% juga menjadi sentimen negatif yang membuat otot rupiah lemas.