Belum adanya sentimen positif dari faktor domestik yang dapat memicu animo pelaku pasar kembali membeli surat utang, membuat harga obligasi terkoreksi sepanjang pekan lalu. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang tertahan juga turut membebani harga surat utang.
Indeks Obligasi Komposit (Indonesia Composit Bond Index/ICBI) Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) pada perdagangan akhir pekan lalu (Jumat, 13/8) ditutup di level 323,8748, turun 0,2381 poin (0,07%) ke dari penutupan sehari sebelumnya. Secara akumulasi sepanjang periode 6-13 Agustus 2021, ICBI terkoreksi 0,7192 poin (0,22%) dari posisi pekan sebelumnya.
Rinciannya, Indeks Komposit Harga Bersih (INDOBeX Composite Clean Price) pada akhir pekan ditutup di 120,0908, terkoreksi 0,4348 poin (0,36%) dari penutupan pekan sebelumnya. Sementara Indeks Komposit Yield Efektif (INDOBeX Composite Effective Yield) ditutup di 5,9845, terkerek naik 0,0634 poin (1,07%) dari penutupan akhir pekan sebelumnya.
Untuk Indeks Obligasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) pada Jumat lalu ditutup ke posisi 317,3563, turun 0,7429 (0,23%) dari penutupan Jumat sebelumnya. Demikian pula Indeks Obligasi Korporasi Total Keuntungan (INDOBeX Corporate Total Return) pada akhir pekan lalu ditutup terkoreksi 0,2277 poin (0,06%) ke 354,2028 dari penutupan pekan sebelumnya.
Nilai tukar rupiah sepanjang pekan lalu ditutup melemah Rp 35 per dolar AS (0,24%) menjadi Rp 14.387,5 per dolar AS dibanding penutupan pekan sebelumnya.
Demikian pula Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia sepanjang minggu lalu terkoreksi 63,94 poin (1,03%) dari posisi penutupan pekan sebelumnya.