PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berhasil mencetak laba Rp 663,27 miliar pada semester I-2021. Angka tersebut tumbuh 29,93% dari capaian pada semester I-2020. Laba per saham juga naik menjadi Rp 31,79 per unit dari sebelumnya Rp 24,47 per unit saham.
Tumbuhnya pendapatan menjadi penopang pertumbuhan laba perusahaan telekomunikasi yang berkode TBIG di Bursa Efek Indonesia ini, meskipun beban perusahaan juga meningkat. Dalam laporan keuangan semester I-2021, TBIG mencatat pertumbuhan pendapatan 15,29% menjadi Rp 2,97 triliun dari semester I-2020.
Sementara beban pokok penjualan meningat 50,96% menjadi Rp 729,09 miliar pada paruh pertama tahun ini dibanding paruh pertama tahun sebelumnya. Demikian pula beban usaha juga naik 0,93% menjadi Rp 213,48 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini.
Kinerja keuangan TBIG lainnya, seperti aset tumbuh 14,55% menjadi Rp 41,84 triliun sepanjang periode Januari-Juni 2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara ekuitasnya menyusut 0,93% menjadi Rp 9,22 triliun, sedangkan kewajibannya meningkat 19,85% menjadi Rp 32,62 triliun.
Membaiknya kinerja keuangan perusahaan sepanjang semester pertama tahun ini terefleksikan pada pergerakan harga sahamnya. Harga saham TBIG ditutup di posisi Rp 3.120 pada perdagangan Senin, 6 September 2021. Artinya naik hampir dua kali lipat dari Rp 1.605 posisi akhir 2020 (year to date/ytd).
Sebanyak 35,85% saham TBIG dimiliki oleh PT Wahana Anugerah Sejahtera, 23,28% dimiliki PT Provident Capital Indonesia, 2,28% dimiliki Winarto Kartono, 0,33% dimiliki Edwin Soeryadjaya, 1,33% dimiliki Hardi Wijaya Liong, dan sebanyak 0,02% dimiliki Budianto Purwahjo, 0,02