Pada perdagangan Jumat, 4 November 2022, nilai tukar rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) ditutup di level Rp15.736 per dolar Amerika Serikat (AS).
Nilai tersebut melemah 0,35% dibanding penutupan sehari sebelumnya, sekaligus menjadi level terendahnya dalam 32 bulan terakhir.
Kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang menaikkan suku bunga acuannya untuk meredam inflasi telah memicu penguatan dolar di pasar global. Hal ini turut memicu pelemahan rupiah hingga mendekati level psikologis Rp16.000 per dolar AS.
JISDOR adalah referensi nilai tukar rupiah yang representatif untuk transaksi di pasar valuta asing Indonesia. JISDOR ini mulai diterbitkan sejak 20 Mei 2013. Sebelum adanya kurs referensi JISDOR, acuan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditentukan di pasar spot Singapura.
(Baca: Suku Bunga The Fed Merangkak Naik, Dolar AS Kian Perkasa Sepanjang Tahun Ini)
Indikator yang mencerminkan pergerakan dolar AS terhadap mata uang utama dunia, yakni indeks dolar AS (DXY), sempat menyentuh ke level tertingginya dalam beberapa tahun terakhir di level 114,11 pada 27 September 2022.
Seperti diketahui, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya secara agresif sebesar 75 basis point (bps) ke kisaran 3,75-4% pada awal November 2022. Langkah ini diperkirakan bakal kembali membuka ruang bagi dolar AS akan kembali menguat terhadap mata uang dunia, termasuk terhadap rupiah.
(Baca: Tergerus 33%, Kip Laos Pimpin Pelemahan Mata Uang Asia Pasifik Hingga 10 Oktober 2022)