PT Gudang Garam Tbk dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Produksi rokok yang turun akibat beredarnya rokok ilegal, turunnya daya beli masyarakat, tingginya pajak/cukai rokok, serta munculnya rokok elektrik (vape) disebut sebagai pemicu laba Gudang Garam berangsur merosot sejak 2020.
Pendapatan emiten yang memiliki kode perdagangan GGRM ini menunjukkan tren naik pada 2015-2019, seperti terlihat pada grafik. Kemudian berbalik turun pada 2020 hingga ke level terendahnya pada 2024.
Pada 2024, GGRM meraih pendapatan/penjualan Rp98,66 triliun, menyusut 17,06% dari tahun sebelumnya Rp118,95 triliun. Demikian pula laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk menjadi Rp980,81 miliar pada 2024, anjlok 81,58% dibandingkan 2023 yang sebesar Rp5,32 triliun.
Memburuknya kinerja keuangan tersebut berlanjut hingga tahun ini. Penjualan GGRM dalam semester I 2025 kembali turun 11,3% menjadi Rp44,37 triliun dari semester I tahun sebelumnya Rp50,02 triliun. Begitu pula labanya kembali anjlok 87,34% menjadi Rp117,16 miliar sepanjang enam bulan pertama 2025 dibanding periode yang sama tahun sebelumya.
Turunnya kinerja emiten produsen tembakau olahan yang mencatatkan sahamnya di bursa pada 1990 tersebut karena melemahnya penjualan rokoknya. Berikut ini penjualan rokok GGRM dalam sedekade terakhir:
Tahun penjualan rokok (miliar batang)
- 2015: 77,08 miliar batang
- 2016: 77,08 miliar batang
- 2017: 78,65 miliar batang
- 2018: 85,18 miliar batang
- 2019: 95,94 miliar batang
- 2020: 89,73 miliar batang
- 2021: 91,12 miliar batang
- 2022: 82,54 miliar batang
- 2023: 61,43 miliar batang
- 2024: 53,14 miliar batang.
Dari data di atas, penjualan rokok GGRM pada 2024 merosot 13,5% menjadi Rp53,14 miliar batang. Jumlah ini setara dengan 17,4% dari total penjualan rokok nasional tahun lalu.
Penjualan rokok GGRM menurut geografi 2024 tercatat sebagai berikut:
- Domestik: 51,72 miliar batang
- Luar negeri (ekspor): 1,42 miliar batang
Adapun berdasarkan jenis rokoknya:
- Sigaret kretek tangan (SKT): 8,15 miliar batang
- Sigaret kretek mesin (SKM): 44,99 miliar batang.