Pendapatan dan Laba Cinema XXI Menyusut pada Semester I 2025

Induk pengelola jaringan bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), membukukan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp288,56 miliar pada semester I 2025.

Perolehannya turun 25,85% dari laba semester I tahun lalu (year-on-year/yoy) yang mencapai Rp389,19 miliar.

Dalam periode sama, pendapatan CNMA juga turun 2,63% (yoy) menjadi Rp2,88 triliun.

(Baca: "Sore" Masuk Jajaran Film Indonesia Terlaris Pertengahan 2025)

Penurunan pendapatan terjadi di hampir seluruh lini bisnis CNMA. Hasil penjualan tiket bioskop turun 4,03% (yoy) menjadi Rp1,8 triliun.

Lalu penjualan makanan dan minuman menyusut 1,26% (yoy) menjadi Rp968,02 miliar; iklan turun 5,61% (yoy) menjadi Rp30,98 miliar; lalu acara dan pendapatan lainnya turun 6,21% (yoy) menjadi Rp13,14 miliar.

Sementara pendapatan dari digital platform melonjak 22,43% (yoy) menjadi Rp69,24 miliar.

Menurut Direktur Utama Cinema XXI Suryo Suherman, kinerja perseroan selama semester I 2025 berfokus pada peningkatan layanan menonton dan ekspansi ke berbagai wilayah di Indonesia.

"Stabilitas kinerja perseroan merupakan hasil dari efektivitas implementasi strategi yang terarah dan adaptif terhadap dinamika industri, serta penguatan jaringan operasional secara konsisten dan berkelanjutan," kata Suryo dalam siaran pers, Senin (28/7/2025).

Pada paruh pertama tahun ini, jumlah penonton bioskop Cinema XXI mencapai 42,5 juta penonton, didukung oleh momentum Lebaran dan antusiasme penonton terhadap film-film box office, baik film nasional maupun internasional.

"Sebagai jaringan bioskop terbesar di Indonesia, kami bangga dapat menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung kemajuan film Indonesia," kata Suryo.

(Baca: Sepi Penonton, Cinema XXI Rugi Rp69 Miliar pada Kuartal I 2025)