Menurut survei World Gold Council (WGC), ada semakin banyak bank sentral yang berencana menambah cadangan emas pada 2025.
Alasan bank sentral menyimpan aset ini beragam. Mayoritas melakukannya karena mempertimbangkan kinerja emas di masa krisis.
"Ketika ditanya tentang faktor-faktor yang relevan dalam keputusan menyimpan emas, 85% responden menyatakan bahwa kinerja emas selama masa krisis sangat atau cukup relevan dengan organisasi mereka," kata WGC dalam Central Bank Gold Reserves Survey 2025.
(Baca: Banyak Bank Sentral Berencana Tambah Cadangan Emas pada 2025)
Banyak pula bank sentral yang menilai emas sebagai diversifikasi portofolio yang efektif (81%), serta instrumen lindung nilai jangka panjang (80%).
Sebagian lainnya punya riwayat kepemilikan emas yang kuat secara historis (74%), dan menilai emas tak memiliki risiko gagal bayar (71%).
WGC melakukan survei ini terhadap 59 responden perwakilan bank sentral dari negara maju dan berkembang, yang merepresentasikan wilayah geografis serta tingkat kepemilikan emas yang beragam.
"Temuan ini menunjukkan bahwa sentimen terhadap emas dari komunitas bank sentral tetap positif," kata WGC.
"Ekspektasi bank sentral mengarah pada pembelian emas selama 12 bulan ke depan, mencerminkan keyakinan berkelanjutan terhadap peran strategis emas di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi makro yang terus berkembang," kata mereka.
(Baca: Ketidakpastian Meningkat, Bank Dunia Dongkrak Proyeksi Harga Emas 2025)