Usai Menanjak Sepekan Lebih, IHSG Jatuh 1,4% (Kamis, 8 Mei 2025)
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,42% ke level 6.827,75 pada penutupan perdagangan Kamis (8/5/2025).
Pelemahan terjadi setelah IHSG menguat selama delapan hari beruntun, sejak Jumat dua pekan lalu (25/4/2025).
"Kondisi secara teknikal yang sudah overbought, serta data cadangan devisa yang turun memicu terjadinya profit taking setelah IHSG mengalami reli sekitar sebulan terakhir," kata Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan, dilansir dari Antara, Kamis (8/5/2025).
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, 9 dari 11 sektor saham turun hari ini. Sektor properti turun paling dalam hingga 2,52%, diikuti sektor barang baku dan sektor teknologi yang masing-masing terkoreksi 2,09% dan 1,72%.
Sedangkan dua sektor lainnya menguat, yakni sektor kesehatan yang naik 1,13% dan sektor transportasi 1,01%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,62 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 38,44 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp14,86 triliun.
Sebanyak 393 saham ditutup melemah hari ini, lalu 228 saham menguat, dan 184 saham stagnan.
Emiten berkode BATR dan PPRI menjadi top loser hari ini setelah jatuh 14,81%, diikuti DMAS yang turun 14,77%.
Sementara emiten top gainer hari ini adalah TGUK yang terbang 34,33%, diikuti SURI dan BEER yang masing-masing naik 26% dan 24,62%.
Berbeda dari IHSG, mayoritas bursa kawasan Asia sore ini menghijau. Indeks Nikkei naik 0,41% ke 36.928,63; indeks Hang Seng naik 0,37% ke 22.775,92; indeks Shanghai naik 0,28% ke 3.352; sedangkan indeks Strait Times turun 0,44% ke 3.848,22.
(Baca: IHSG Terus Menguat, Dekati Level 7.000 (Rabu, 7 Mei 2025))