Emiten pemegang merek Pizza Hut di Indonesia, yaitu PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), mengalami penurunan kinerja keuangan tahun ini.
Pada periode Januari-September 2024 mereka mencetak penjualan neto Rp2,04 triliun, berkurang sekitar Rp713 miliar atau turun 26% dibanding Januari-September tahun lalu (year-on-year/yoy).
(Baca: Jumlah Pengangguran Indonesia Bertambah Agustus 2024)
Penurunan penjualan ini diiringi dengan kerugian yang membengkak 148% (yoy), dari rugi Rp38,96 miliar pada Januari-September 2023, menjadi rugi Rp96,72 miliar pada Januari-September 2024.
Penjualan Pizza Hut di Indonesia periode Januari-September 2024 juga menjadi yang terendah, dan kerugiannya menjadi rekor terburuk dalam enam tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.
Di tengah kondisi ini manajemen PZZA telah mengurangi jumlah gerai dan karyawannya.
Menurut laporan keuangannya, pada akhir 2023 mereka masih memiliki 615 gerai Pizza Hut di seluruh Indonesia. Namun, pada akhir September 2024 jumlahnya berkurang 17 gerai, hingga menjadi 595 gerai.
Kemudian pada akhir 2023 mereka masih memiliki 5.022 karyawan tetap, lantas berkurang 371 orang hingga menjadi 4.651 karyawan tetap pada akhir September 2024.
(Baca: Tren PHK Meningkat pada Januari-Oktober 2024)