Baladna, perusahaan asal Qatar, dapat lampu hijau investasi peternakan sapi perah dari Kementerian Pertanian. Perusahaan ini akan membantu pemerintah memenuhi kebutuhan program susu gratis.
"Baladna siap membantu program makan bergizi gratis dengan berinvestasi untuk peternakan sapi perah di Indonesia guna menyuplai kebutuhan susu di Indonesia," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dikutip dari Antaranews pada Kamis (12/9/2024).
Melansir Katadata.co.id, kabar investasi ini mencuat diskusi Amran dengan Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan. Amran menyebut cita-cita meraih kembali swasembada pangan saat berdiskusi dengan Hasan. Ia pun menantang Baladna memproduksi dua juta ton susu, yang disanggupi oleh perusahaan tersebut.
Kemampuan Baladna memproduksi dua juta ton susu per tahun, diharapkan dapat menurunkan kebutuhan impor tiap tahun. Ini sesuai dengan cetak biru atau blueprint pertanian, diharapkan pada 2029 Indonesia sudah swasembada susu.
Lantas, bagaimana performa keuangan Baladna saat ini?
Berdasarkan laporan keuangan Baladna per semester I 2024, perusahaan mengantongi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar QAR100,42 juta atau Rp425,2 miliar (asumsi kurs Rp4.224 per QAR).
Untung bersih itu meroket 137,98% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar QAR42,29 juta atau Rp178,66 miliar pada semester I 2023.
Pendapatan Baladna juga terpantau meningkat pada periode enam bulan pertama 2024. Nilainya mencapai QAR594,66 juta atau Rp2,51 triliun, naik 15,09% (yoy) dari semester I 2023 yang sebesar QAR516,68 juta atau Rp2,18 triliun.
Ada beberapa produk dan jasa andalan yang dijual Baladna sepanjang Januari-Juni 2024. Terbesar adalah penjualan susu yang mencapai QAR522,89 juta atau Rp2,2 triliun pada semester I 2024.
Selain itu ada minuman jus sebesar QAR37,8 juta (Rp159,67 miliar); peternakan QAR22,7 juta (Rp95,92 miliar); plastik QAR1,69 juta (Rp7,15 miliar); pakan QAR14,68 ribu (Rp62,03 juta); kompos dan pupuk kandang QAR937,43 ribu (Rp3,95 miliar); dan lainnya QAR11,02 ribu (Rp46,57 juta).
Kini aset Baladna tercatat sebesar QAR4,81 miliar (Rp20,32 triliun) per 30 Juni 2024. Adapun liabilitasnya sebesar QAR2,48 miliar (Rp10,5 triliun) dan ekuitas QAR2,32 miliar (Rp9,82 triliun).
(Baca juga: Prabowo Janjikan Susu Gratis, Bagaimana Tren Konsumsi Susu Indonesia Selama Ini?)