Berdasarkan data Bank Dunia, tren harga emas 99,5% (fine gold) London Fix Afternoon Price terus naik sejak awal tahun, hingga mencapai US$2.398/troy ons pada Juli 2024.
Harga tersebut tumbuh 22,9% dibanding Juli tahun lalu (year-on-year), serta menjadi rekor tertinggi baru sepanjang pencatatan Bank Dunia.
(Baca: Harga Emas Naik, Ketidakpastian Global Meningkat?)
Bank Dunia menilai harga emas kerap naik seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor akan situasi global.
"Harga emas sering dipandang sebagai barometer ketidakpastian global," kata Bank Dunia dalam laporan Commodity Market Outlook edisi Oktober 2023.
"Konflik-konflik dan ketidakpastian geopolitik terdahulu kerap diiringi dengan kenaikan harga emas. Jika terjadi konflik yang lebih luas di Timur Tengah, harga emas kemungkinan akan naik lagi dari level yang sudah tinggi, karena investor beralih ke aset-aset yang lebih aman (safe-haven)," lanjutnya.
Adapun menurut World Gold Council (WGC), tahun ini harga emas menguat karena naiknya permintaan investor, baik dari kalangan bank sentral maupun pasar di luar bursa atau over-the-counter (OTC).
"Harga emas yang naik dan memecahkan rekor telah menjadi perhatian utama karena permintaan kuat dari bank sentral dan dukungan harga dari pasar OTC yang trennya konsisten sepanjang tahun," kata Louise Street, analis pasar senior WGC dalam siaran pers, Selasa (30/7/2024).
"Di pasar OTC ada minat berkelanjutan terhadap emas dari kalangan investor institusional dan investor berkekayaan tinggi, termasuk family offices, karena mereka beralih ke emas untuk diversifikasi portofolio," lanjutnya.
(Baca: Family Office Banyak Simpan Uang di Negara Maju)