PT Unilever Indonesia Tbk mencatatkan laba sebesar Rp2,46 triliun pada semester I 2024.
Dilihat dari laporan keuangan perusahaan, laba tersebut ambruk hingga 10,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp2,47 triliun pada semester I 2023.
Penjualan bersih emiten berkode UNVR itu terbukukan sebesar Rp19,04 triliun, turun 6,15% (yoy) dari Juni 2023 yang sebesar Rp20,29 triliun.
Melansir Katadata, penjualan UNVR dari segmen home and personal care turun 7,3% (yoy) menjadi Rp12,28 triliun per Juni 2024 dari sebelumnya Rp13,25 triliun pada Juni 2023. Ekspor personal care turun 3,7% menjadi Rp417,35 miliar. Penjualan dalam negeri juga tercatat turun 7,41% secara tahunan menjadi Rp11,86 triliun pada Juni 2024.
Segmen makanan dan minuman pun tergerus. Rinciannya, dari Rp7,04 triliun pada Juni 2023, turun 4% (yoy) menjadi Rp6,76 triliun pada Juni 2024. Ekspor untuk segmen makanan dan minuman perseroan merosot 48,18% menjadi Rp119,99 miliar. Sementara penjualan dari dalam negeri turun 2,35% menjadi Rp6,64 triliun.
Kini, jumlah aset perusahaan berbasis fast moving consumer goods (FCMG) ini sebesar Rp19,72 triliun pada 2024, naik 18,35% dari Desember 2023 yang sebesar Rp16,66 triliun.
Adapun liabilitas atau beban sebesar Rp16,86 triliun dan ekuitas atau modal sebesar Rp2,85 triliun pada Juni 2024.
(Baca juga: Unilever Tetap Raup Untung Rp1,44 Triliun per Kuartal I 2024, Naik 3%)