Nilai tukar rupiah pada transaksi 16 November 2016 mencatatkan penguatan 24 poin (0,18 persen) ke level 13.345 per dolar Amerika dibandingkan penutupan sehari sebelumnya. Demikian pula indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia juga naik 2,1 persen ke level 5.185,465 dari penutupan sehari sebelumnya. Ini merupakan kenaikan indeks yang pertama kali dalam empat hari terakhir.
Meredanya kekhawatiran terhadap finansial global terkait kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang cenderung protektif serta rencana kenaikan suku bunga The Fed dimanfaatkan oleh para investor memburu saham dan aset investasi lainnya. Alhasil, indeks harga saham, obligasi bergerak di area positif. Demikian pula dengan rupih juga menguat. Tren bursa Asia masih akan menentukan rgerakan bursa Jakarta.
Indeks obligasi gabungan (ICBI) pada perdagangan 16 November 2016 juga naik 0,9279 poin (0,45 persen) ke posisi 206,9849 per dari penutupan sehari sebelumnya. Harga obligasi pemerintah untuk tenor 5 Tahun (FR0053) naik 0,79 poin menjadi 102,9 persen dari penutupan sehari sebelumnya. Adapun imbal hasilnya (yield) langsung turun 0,2 poin menjadi 7,4973 persen dari penutupan sehari sebelumnya. Untuk obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun (FR0056) harganya juga naik 1,03 poin menjadi 104,6383 persen dari penutupan sehari sebelumnya. Sementara imbal hasilnya turun 0,1482 poin menjadi 7,6912 persen.