Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 60,51 poin atau turun 0,85% ke level 7.020,803 pada penutupan perdagangan Kamis, 1 Desember 2022. Pelemahan ini terjadi tengah bursa regional Asia yang menguat.
“Dari domestik, pelemahan IHSG dipengaruhi melambatnya pertumbuhan produksi dan turunnya permintaan, serta kenaikan biaya yang terus terjadi akibat inflasi menyebabkan kinerja S&P Global Indonesia Manufacturing PMI per November 2022 yang mengalami penurunan di level 50,3,” ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji dikutip dari Antara, Kamis (1/12).
Berdasarkan laporan Bursa Efek Indonesia, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini tercatat sebanyak 1,2 juta kali transaksi.
Total saham yang berpindah tangan mencapai 35,41 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp17,31 triliun.
Emiten berkode EURO menjadi top loser dengan pelemahan 9,91%. Diikuti oleh emiten NICK dan ATAP yang terkontraksi masing-masing 6,96% dan 6,93%.
Sementara itu, emiten BNBR mengalami penguatan 33,33% dan menjadi top gainer. Setelahnya ada OMRE dan OKAS yang menguat masing-masing 24,80% dan 23,62%.
Mayoritas saham pada perdagangan hari ini pun ditutup melemah. Rinciannya, 317 saham melemah, 264 saham stagnan, dan 242 saham menguat.
(Baca: Bursa Asia Menguat, IHSG Naik ke 7.081,31 (Rabu, 30 November 2022))