Beberapa bank kecil telah bertransformasi menjadi bank digital agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. Besarnya ekspektasi investor terhadap perubahan tersebut membuat harga-harga saham digital melambung tinggi, tetapi belum didukung oleh kinerja keuangannya.
Alhasil, harga saham 4 bank digital justru tumbang memasuki 2022. Sementara 1 bank berhasil mencatatkan kenaikan harga sejak awal Januari-17 Mei 2022.
PT Bank Jago Tbk (ARTO) ditutup di harga Rp8.400 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (17/5/2022). Harga tersebut telah anjlok 52,5% dibandingkan harga pada 30 Desember 2021 (year to date/ytd) yang sebesar Rp16.000 per saham. Penurunan ini merupakan yang terdalam dibandingkan dengan saham bank digital lainnya.
Kemudian harga saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) juga terjun bebas sebesar 51,52% (ytd) ke level Rp1.275 per saham hingga Selasa (17/5/2022). Lalu PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) merosot 49,45%(ytd) menjadi Rp915 per saham (ytd), serta saham PT Bank Aladin Syariah (BANK) juga terkoreksi 32,07% (ytd) menjadi Rp1.555 per saham.
(Baca: Jumlah Pengguna Aktif Bulanan Bank Digital Jenius Tertinggi di Indonesia)
Sementara harga saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) berhasil mencatatkan kenaikan 33,91% menjadi Rp5.300 per saham.
Berikut ini aset 5 bank digital:
- Bank Jago: Rp12,83 triliun per Mar 2022
- Bank Neo Commerce: Rp12,53 triliun per Mar 2022
- Bank Raya Indonesia: Rp 16,87 triliun per Des 2021
- Bank Aladin Syariah: Rp2,17 triliun per Des 2021
- Allo Bank: Rp 9,42 triliun per Mar 2022
Sementara berikut ini adalah laba (rugi) 5 bank digital:
- Bank Jago: Rp18,570 miliar per Mar 2022
- Bank Neo Commerce: Rp416,733 miliar per Mar 2022
- Bank Raya Indonesia: Rp(3.069,93) miliar per Des 2021
- Bank Aladin Syariah: Rp(131,22) miliar per Des 2021
- Allo Bank: Rp75,01 miliar per Mar 2022