PT Bank Permata Tbk mencatat kerugian sebesar Rp 6,48 triliun sepanjang 2016, padahal tahun sebelumnya masih mencatat keuntungan Rp 247,1 miliar. Angka ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan emiten lainnya yang mencatat kerugian pada 2016 berdasarkan dikompilasi Bloomberg hingga 3 April 2017. Meningkatnya kredit bermasalah (NPL) membuat bank yang memiliki kode perdagangan BNLI ini mencatat kerugian terbesar dari tahun-tahun sebelumnya.
Di urutan kedua, emiten yang mengalami kerugian terbesar pada 2016 adalah PT Bakrie & Brothers Tbk, yakni mencapai Rp 3,6 triliun. Jumlah ini meningkat 105 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,75 triliun. Kemudian di posisi ketiga PT Bank QNB Indonesia Tbk dengan kerugian mencapai Rp 650 miliar dari tahun sebelumnya mencatat keuntungan Rp 156 miliar. Total kerugian dari 10 emiten yang mencatat rugi terbesar sepanjang 2016 mencapai Rp 12 triliun.