Tesla melaporkan pendapatan perusahaan mencapai US$ 13,75 miliar pada kuartal III-2021, tumbuh 56,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Menurut CNBC International, capaian tersebut berada sedikit di atas perkiraan analis yang memproyeksikan pendapatan Tesla sekitar US$ 13,63 miliar.
Perusahaan otomotif dan penyimpanan energi ini juga mencatatkan laba bersih sebesar US$ 1,62 miliar pada kuartal III-2021. Ini adalah kali kedua Tesla mencatatkan laba bersih di atas US$ 1 miliar.
Rekor tersebut didorong oleh peningkatan margin kotor sebesar 30,5% pada bisnis otomotif dan 26,6% secara keseluruhan. Selain itu, pendapatan otomotif naik menjadi US$ 12,06 miliar dan biaya pendapatan otomotif sebesar US$ 8,38 miliar pada kuartal tersebut.
Perusahaan besutan Elon Musk tersebut juga menghasilkan pendapatan sebesar US$ 806 juta dari bisnis energinya. Lalu, perusahaan menghasilkan pendapatan mencapai US$ 894 juta dari layanan lainnya, seperti pemeliharaan dan perbaikan kendaraan, asuransi mobil, serta penjualan barang dagangan bermerek Tesla.
Sementara, penjualan mobil Tesla sebanyak 241.391 unit pada kuartal III-2021. Lebih dari 96% penjualannya pada kuartal ini berasal dari Model 3 dan Y.
Meski membukukan rekor pendapatan dan laba bersih yang memuaskan, Tesla masih mengeluhkan permasalahan rantai pasok, seperti kelangkaan semikonduktor hingga keterlambatan bongkar muat di pelabuhan. Hal itu dianggap telah berdampak pada kesulitan untuk menambah produksi kendaraan listrik yang permintaannya tengah naik.
(Baca: Produksi Mobil Listrik Tesla Meroket 150,9% pada Kuartal II-2021)