The Walt Disney Company, perusahaan hiburan dan media terbesar di dunia, mendonasikan uang sebesar US$2 juta atau sekira Rp31,38 miliar ke Israel. Perusahaan menyebut ini sebagai bantuan 'kemanusiaan' dan menganggap Israel bagian dari korban serangan.
"Setelah serangan teroris mengerikan yang menargetkan orang-orang Yahudi di Israel akhir pekan lalu, kita semua harus melakukan apa yang kita bisa untuk mendukung orang-orang tak bersalah yang mengalami begitu banyak penderitaan, kekerasan, dan ketidakpastian - terutama anak-anak," kata Chief Pejabat Eksekutif Walt Disney Robert A Iger melalui laman perusahaan yang diwartakan CNN Indonesia, Jumat (10/11/2023).
CNN Indonesia merincikan, Disney mendonasikan US$1 juta kepada Magen David Adom, afiliasi dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang menyediakan layanan medis darurat dan bank darah di Israel.
Sisanya sebesar US$1 juta diberikan kepada organisasi nirlaba lainnya yang bekerja di wilayah tersebut, khususnya bantuan untuk anak-anak.
Disney sebenarnya masuk dalam jajaran perusahaan atau brand yang mendapat respons negatif dari penduduk dunia. Disney, Coca-cola, Puma, McDonalds, hingga Starbucks merupakan produk-produk yang dikecam atau diboikot warga dunia karena dianggap mendukung agresi Israel ke Palestina.
"Ribuan orang di seluruh dunia memboikot Starbucks setelah mereka menggugat serikat pekerjanya karena menyatakan dukungan dan solidaritas Palestina serta mengutuk Israel. Tapi Starbucks tidak sendirian, McDonalds, Coca Cola, Puma dan bahkan Disney adalah perusahaan lain yang diminta untuk diboikot," tulis Al-Jazeera dalam keterangan video aksi boikot warga dunia yang diunggahnya, Sabtu (11/12/2023).
Seruan kekecewaan terhadap Disney juga ramai di dalam negeri. Soleh Solihun, jurnalis dan presenter, menyebut Disney justru membantu praktik pembunuhan terhadap anak-anak di Palestina.
"100 tahun bikin karya buat menghibur anak-anak, eh, sekarang malah ngasih bantuan buat negara yang membunuh anak-anak. Shame on you @Disney," kata Soleh melalui akun Twitter-nya, Jumat (10/11/2023). Kicauan itu mendapat 16 ribu kali retweets dan 21 ribu likes.
Lantas, bagaimana pergerakan saham Disney di tengah gejolak kecaman?
Berdasarkan data Yahoo Finance, harga saham emiten berkode DIS itu memang berfluktuasi. Pada saat pengumuman donasi atau 12 Oktober 2023 lalu harga sahamnya tercatat sebesar US$84,35 per saham. Angka itu turun tipis dari sebelumnya US$84,85 pada 11 Oktober 2023.
Data terakhir mencapai US$88,27 per lembar saham pada Jumat 10 November 2023. Angkanya turun 2,29% dari sebelumnya sebesar US$90,34 per saham pada Kamis, 9 November 2023.
Harga saham pada perdagangan Kamis itu memang tertinggi sejak memasuki November ini. Bahkan jika dirunutkan lebih jauh, harga saham Kamis 9 November menjadi yang terbesar selama agresi Israel berlangsung atau sejak 7 Oktober 2023.
Harga saham DIS kerap di atas US$80 per saham dalam kurun Oktober-November 2023. Namun harga paling rendah jatuh pada perdagangan Jumat (27/10/2023) yang hanya sebesar US$79,33 dan Kamis (26/10/2023) sebesar US$79,78 per saham.
(Baca juga: Saham Starbucks Melesu Imbas Boikot Produk yang Dianggap Pro-Israel)