Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) terus merangkak naik terhitung sejak Januari 2016. ICP April 2018 tercatat US$ 67,43 per barel, naik US$ sebesar US$ 5,56 per barel dibandingkan posisi Maret 2018 sebesar US$ 61,87 per barel.
Dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ICP SLC mencapai US$ 68,39 per barel, naik US$ 5,54 per barel dibandingkan posisi bulan sebelumnya.
Kenaikan harga ICP ini sejalan dengan harga minyak mentah utama di pasar internasional. Faktor pendorong tersebut antara lain akibat permintaan minyak mentah global. Berdasarkan publikasi OPEC di bulan April 2018, bahwa pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk 2018 telah disesuaikan lebih tinggi sekitar 30 ribu barel per hari dibandingkan dengan penilaian bulan sebelumnya, sehingga menjadi sebesar 1,63 Juta barel per hari.
Berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) di bulan April 2018, Untuk tahun 2018 secara keseluruhan, permintaan minyak diperkirakan tumbuh sebesar 1,5 juta barel per hari. Permintaan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada kuartal 1 tahun 2018 telah direvisi naik 315 ribu barel per hari.
Energy Information Administration (EIA) di bulan April 2018 melaporkan stok distillate fuel oil Amerika Serikat bulan April 2018 mengalami penurunan sebesar 6,3 juta barel dibandingkan bulan Maret 2018, menjadi 122,7 juta barel. Stok gasoline Amerika Serikat bulan April 2018 mengalami penurunan sebesar 2,8 juta barel dibandingkan bulan Maret 2018, menjadi 236,8 juta barel.