Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki 4.206 usaha objek daya tarik wisata (ODTW) komersial pada 2023.
Jumlahnya melonjak 43,54% dari tahun sebelumnya yang terdapat 2.930 usaha. Bahkan angkanya melampaui kondisi sebelum pandemi Covid-19, yakni 2.945 usaha ODTW pada 2019.
"Kondisi sektor pariwisata Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan pascapandemi Covid-19," tulis BPS dalam laporan bertajuk Statistik Objek Daya Tarik Wisata 2023.
Menurut jenisnya, objek wisata komersial yang paling banyak di Tanah Air adalah wisata buatan, dengan 1.457 perusahaan pada tahun lalu.
Berikutnya ada wisata objek wisata alam, yaitu 1.435 perusahaan. Disusul wisata tirta sebanyak 679 perusahaan dan wisata budaya 310 perusahaan.
Kemudian, perusahaan taman hiburan dan rekreasi tercatat 263 perusahaan dan kawasan pariwisata 62 perusahaan.
BPS juga mencatat, provinsi dengan jumlah perusahaan ODTW komersial terbanyak tahun lalu adalah Jawa Tengah, yaitu 245 perusahaan. Diikuti Jawa Timur dengan 211 perusahaan dan Jawa Barat 190 perusahaan.
"Ketiga provinsi di Pulau Jawa ini menunjukkan konsentrasi tinggi dalam hal daya tarik wisata alam komersial yang berpotensi untuk terus dikembangkan sebagai pusat wisata nasional," tulis BPS.
Sementara, provinsi dengan usaha ODTW paling sedikit di Indonesia adalah Papua Selatan, yaitu hanya 3 perusahaan pada 2023. Posisinya dibuntuti Papua Barat dan
(Baca: Lawatan Turis Asing ke RI Turun pada Oktober 2024)