Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis laporan yang bertajuk Masalah-masalah Sepak Bola dan Pilihan Politik edisi September 2023.
Laporan tersebut salah satunya merekam sejumlah penyebab suporter sepak bola bertindak anarkis.
Alhasil, mayoritas atau 36,3% responden menilai bahwa penyebab utama kerusuhan suporter disebabkan oleh para suporter yang saling memprovokasi.
"Kemudian penonton tidak tahu aturan 17,1% dan kepemimpinan wasit 12% paling banyak dinilai sebagai penyebab utama suporter bertindak anarkis," tulis LSI dalam laporannya, Rabu (4/10/2023).
Selain itu, ada pula penyebab suporter bertindak anarkis lainnya yang diungkapkan responden, seperti adanya indikasi pengaturan skor (5,9%), faktor ekonomi dan masalah keluarga (4,8%), serta penyebab lainnya (6%).
Lantas, bagaimana sikap PSSI dalam menangani tindakan aksi anarkis dari para suporter tersebut?
Dalam survei yang sama, LSI menemukan, sebanyak 48,5% responden menyatakan bahwa PSSI belum tegas terhadap suporter yang bertindak anarkis.
Di sisi lain, terdapat 34,1% responden lainnya menilai PSSI sudah tegas dalam penganganan peristiwa tersebut.
Survei LSI ini melibatkan 1.206 responden berusia 17 tahun ke atas sudah menikah pada periode survei. Sampel dipilih menggunakan metode random digit dialing (RDD).
Pengambilan data dilakukan pada 18-20 September 2023 menggunakan metode wawancara melalui telepon oleh pewawancara terlatih. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Penjara Dinilai Jadi Hukuman yang Pantas Bagi Mafia Bola)