Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp7.643,4 triliun pada Januari 2022. Angka tersebut naik 12,9% dibandingkan Januari 2021 (year-on-year/yoy).
Kendati demikian, BI mengungkapkan pertumbuhan uang beredar pada Januari 2022 lebih rendah dibandingkan pada Desember 2021, yakni 13,9% (yoy).
Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 17,1% (yoy) dan uang kuasi sebesar 8,2% (yoy).
Selain itu, Bank Sentral mencatat pertumbuhan M2 pada Januari 2022 dipengaruhi oleh ekspansi keuangan pemerintah, akselerasi penyaluran kredit, dan perlambatan aktiva luar negeri bersih.
Ekspansi keuangan pemerintah tecermin dari tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat yang tumbuh sebesar 48,1% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Desember 2021 sebesar 37,7% (yoy).
Demikian pula penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,5% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,9% (yoy).
Sementara itu aktiva luar negeri bersih tumbuh 1,8% (yoy) seiring tetap tingginya cadangan devisa, namun melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
(Baca Juga: Uang Beredar Meningkat Jadi Rp 7.867,1 Triliun pada Desember 2021, Ini Pemicunya)