Dewan Gubernur bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan mengadakan sidang pada 14-15 Maret 2017. Banyak analis memprediksi bahwa dalam pertemuan kedua tahun ini, The Fed akan menaikkan suku bunganya. Pada 14 Desember 2016, bank sentral Amerika telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 0,75 persen. The Fed pernah mematok suku bunga acuan tertingginya sebesar 5,25 persen pada Juni 2006, yang kemudian memicu krisis finansial.
Data Bloomberg menunjukkan bahwa tingkat probabilitas kenaikan suku bunga bank sentral AS telah mencapai 100 persen. Adapun 98 persen probabilitas kenaikan kali ini sebesar 25 bps, dan hanya dua persen untuk kenaikan sebesar 50 bps.
Jika The Fed menaikkan suku bunga patokannya, mengindikasikan bahwa ekonomi Amerika menunjukkan perbaikan dan berjalan positif. Imbasnya, dolar AS akan menguat dan dapat memicu pelemahan mata uang dunia karena akan terjadi pelarian modal, termasuk rupiah. Jika bank sentral Amerika tidak menaikan suku bunga acuannya berarti ekonomi Negeri Paman Sam belum sebaik seperti yang diperkirakan.