Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, bersikukuh menahan suku bunga acuan di level 4,25%—4,5% pada Juli 2025. Keputusan terbentuk dari rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) pada Rabu waktu AS, (30/7/2025).
Secara historis, suku bunga acuan The Fed tidak pernah berubah sejak Desember 2024, seperti terlihat pada grafik.
Dasar mempertahankan suku bunga acuan karena Komite melihat fluktuasi dalam ekspor bersih terus mempengaruhi data, namun indikator terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas ekonomi melambat pada semester awal tahun ini.
"Tingkat pengangguran tetap rendah dan kondisi pasar tenaga kerja tetap solid. Inflasi tetap agak tinggi," tulis Komite dalam rilisnya, dikutip pada Kamis (31/7/2025).
Komite memiliki tujuan untuk mencapai tingkat pekerjaan maksimum dan inflasi sebesar 2% dalam jangka panjang. Komite beranggapan, ketidakpastian mengenai prospek ekonomi tetap tinggi. Mereka juga memperhatikan risiko terhadap kedua sisi dari mandat ganda yang diembannya.
"Untuk mendukung tujuannya, Komite memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga federal pada 4,25% hingga 4,5%," tulis Komite.
(Baca: The Fed Tetap Tahan Suku Bunga Juni 2025, Tak Acuh Desakan Trump)
Indikasi Perpecahan di Internal The Fed
Katadata mewartakan, keputusan untuk menahan suku bunga kali ini tidak bulat. Gubernur Christopher Waller dan Michelle Bowman memilih memangkas suku bunga, sementara sembilan pejabat lainnya, termasuk Ketua The Fed, Jerome Powell, memilih tetap.
Ini merupakan pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun, dua dari tujuh gubernur yang berbasis di Washington menyatakan dissent atau tidak setuju. Satu anggota, Gubernur Adriana Kugler, absen dan tidak memberikan suara.
Langkah The Fed ini diprediksi akan memperpanjang ketegangan dengan Gedung Putih, karena Presiden AS, Donald Trump, berkali-kali menekan bank sentral untuk memangkas suku bunga demi mendukung pertumbuhan ekonomi.
Powell sendiri tidak memberikan indikasi bahwa pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Probabilitas pemangkasan suku bunga pada September turun dari 60% menjadi 45% setelah konferensi pers, menurut CME FedWatch.
“Kami belum membuat keputusan apa pun untuk bulan September,” kata Powell. Ia menekankan bahwa pemangkasan terlalu dini bisa memicu inflasi, sementara terlambat bisa merugikan pasar tenaga kerja.
(Baca Katadata: Abaikan Tekanan Trump, The Fed Tahan Suku Bunga Untuk Antisipasi Dampak Tarif)