5 Negara Produsen Titanium Terbesar di Dunia

Materials

Lite

Monavia Ayu Rizaty 22/02/2022 15:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

5 Negara Produsen Titanium Ilmenite Terbesar di Dunia (2021)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

5 Negara Produsen Titanium Terbesar di Dunia

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

5 Negara Produsen Titanium Ilmenite Terbesar di Dunia (2021)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Titanium merupakan salah satu jenis logam yang banyak dijadikan perhiasan. Logam jenis ini juga kerap digunakan sebagai bahan peralatan medis karena sifatnya yang anti-korosi dan tahan terhadap bahan kimia klorin.

Titanium dapat pula dicampur dengan besi, aluminium, dan vanadium untuk beberapa kebutuhan industri seperti industri dirgantara (mesin jet dan rudal), militer, otomotif, pertanian, implan gigi, peralatan olahraga, dan sebagainya.

Menurut badan survei geologis Amerika Serikat (AS) atau US Geological Survey, total produksi titanium ilmenite di seluruh dunia mencapai 8,4 juta metrik ton pada 2021. Angka tersebut naik 5% dibandingkan produksi tahun sebelumnya yang berjumlah 8 juta metrik ton.

Adapun negara penghasil titanium ilmenite terbesar di dunia pada 2021 adalah Tiongkok, dengan produksi mencapai 3 juta metrik ton.

Afrika Selatan berada di posisi kedua dengan produksi mencapai 1 juta metrik ton. Setelahnya ada Mozambik dengan produksi sebesar 970 ribu metrik ton.

Kanada menempati posisi keempat dengan produksi sebesar 600 ribu metrik ton, diikuti Australia dengan produksi 480 ribu metrik ton.

Editor : Adi Ahdiat