Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) Indonesia mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebelum pandemi skor IKTL nasional sempat meningkat secara konstan dari 60,31 pada 2017 menjadi 61,03 pada 2018, lalu naik lagi menjadi 62 pada 2019.
Namun, seiring dengan munculnya pandemi Covid-19, skor IKTL nasional turun menjadi 60,74 pada 2020 dan kian turun menjadi 60,23 pada 2021.
Pada prinsipnya, nilai IKTL ini diperoleh dengan membandingkan luas hutan dengan luas wilayah administratif. Daerah yang memiliki kawasan hutan 30% dari luas wilayah administrasinya diberi nilai IKTL 50.
Sedangkan nilai IKTL tertinggi adalah 100, diberikan untuk daerah yang memiliki kawasan hutan 84,3% dari luas wilayahnya.
Banyak Tutupan Hutan Berubah Jadi Perkebunan dan Sawah
IKTL merupakan indeks yang menggambarkan kinerja pengelolaan tutupan lahan, termasuk di dalamnya aspek konservasi, rehabilitasi, dan karakteristik wilayah secara spasial.
Adapun komponen tutupan lahan yang disertakan dalam penghitungan nilai IKTL meliputi:
- Tutupan Hutan (mencakup hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, hutan mangrove primer, hutan mangrove sekunder, hutan rawa primer, hutan rawa sekunder dan hutan tanaman)
- Belukar dan belukar rawa dalam kawasan hutan
- Belukar dan belukar rawa dalam kawasan berfungsi lindung pada sempadan sungai, danau dan pantai serta lereng >25%
- Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berupa hutan kota atau taman kota
- Kebun Raya
- Taman keanekaragaman hayati
Menurut KLHK, penurunan nilai IKTL selama periode 2020-2021 dipengaruhi oleh penurunan tutupan hutan lahan kering sekunder, hutan tanaman, serta penurunan tutupan belukar.
Adapun penurunan tutupan hutan itu mayoritas terjadi karena lahannya berubah menjadi perkebunan, pertanian lahan kering dan campuran, atau kebun campur.
Hal ini menjadikan kualitas tutupan lahan nasional pada 2020 dan 2021 belum mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang memasang target skor IKLH sebesar 62,9.
(Baca Juga: Tutupan Hutan Tanah Papua Terluas di Indonesia)