Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 35,93 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022. Jumlah tersebut naik 22,04% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari 2021 yang sebanyak 29,44 juta ton.
Dari jumlah timbulan sampah tersebut, mayoritas atau 62,49% di antaranya telah terkelola. Jumlah sampah yang terkelola tersebut mencapai 22,45 juta ton.
Sisanya, masih ada 37,51% sampah atau 13,47 juta ton sampah yang belum terkelola sepanjang tahun lalu.
Menurut jenisnya, mayoritas timbulan sampah nasional pada 2022 berupa sampah sisa makanan dengan proporsi 40,5%. Kemudian sampah plastik dengan proporsi 17,9%.
Sebanyak 13,2% sampah di Indonesia pada 2022 berupa kayu/ranting; 11,3% sampah kertas/karton; dan sampah logam 3,06%.
Ada pula 2,6% sampah kain; sampah kaca 2,2%; sampah karet/kulit 2,1%; dan 7,1% sampah jenis lainnya.
Adapun menurut sumbernya, mayoritas atau 38,4% sampah nasional berasal dari timbulan sampah rumah tangga. Sampah pasar tradisional juga menyumbang angka yang cukup besar, yaitu 27,7%. Lalu, sebanyak 14,4% timbulan sampah berasal dari pusat perniagaan.
Ada pula 6,12% timbulan sampah yang berasal dari kawasan komersial/industri/kawasan lainnya; 5,4% dari fasilitas publik; 4,8% dari perkantoran; dan 3,2% berasal dari sumber-sumber lainnya.
Menurut provinsinya, timbulan sampah terbanyak pada 2022 berasal dari Jawa Tengah yaitu mencapai 5,76 juta ton. Posisinya diikuti oleh Jawa Timur dengan total timbulan sampah 4,95 juta ton; Jawa Barat 4,89 juta ton; dan DKI Jakarta 3,11 juta ton.
(Baca: Ini Besaran Timbulan hingga Penanganan Sampah DKI Jakarta Sepanjang 2022)