Mengutip asean.org, Indonesia memiliki lahan gambut terbesar di Asia Tenggara dengan luas mencapai 20,2 juta hektare (ha).
Jumlah itu setara dengan 88% dari total lahan gambut di kawasan Asia Tenggara.
Lahan gambut di Indonesia tercatat menyimpan 57 gigaton karbon. Jumlah ini 20 kali lipat lebih banyak dibandingkan karbon yang tersimpan di hutan hujan tropis biasa atau tanah yang bermineral.
Selain Indonesia, Malaysia juga tercatat memiliki lahan gambut yang tergolong luas di skala Asia Tenggara, yakni 2,56 juta ha.
Berikut rincian luas lahan gambut di negara-negara Asia Tenggara:
1. Indonesia: 20,2 juta ha
2. Malaysia: 2,56 juta ha
3. Brunei Darussalam: 90,9 ribu ha
4. Thailand: 64,5 ribu ha
5. Vietnam: 24 ribu ha
6. Filipina: 20,2 ribu ha
7. Myanmar: 11,2 ribu ha
8. Kamboja: 9,8 ribu ha
9. Myanmar: 1,0 ribu ha
Gambut merupakan lahan basah atau rawa yang terbentuk dari timbunan daun, cabang, sisa pohon, rerumputan, atau materi-materi organik lainnya yang sudah mati.
Timbunan ini menumpuk selama berabad-abad, hingga kedalamannya bisa mencapai hingga beberapa meter.
Gambut memiliki berbagai manfaat seperti menyimpan cadangan karbon dunia, mencegah kekeringan, serta mencegah pencampuran air asin di irigasi pertanian.
Gambut juga menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna, sehingga keberadaannya turut menopang keragaman hayati dunia.
(Baca Juga: Lahan Gambut Papua Terluas di Indonesia)