Deretan Tindakan yang Memperburuk Perubahan Iklim

Lingkungan

Lite

Erlina Fury Santika 04/07/2024 14:34 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Ipsos menghimpun persepsi masyarakat tentang tindakan yang dianggap berkontribusi atau memperburuk perubahan iklim.

Proporsi Responden terhadap Tindakan yang Dianggap Berkontribusi terhadap Perubahan Iklim (Januari-Februari 2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Deretan Tindakan yang Memperburuk Perubahan Iklim

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proporsi Responden terhadap Tindakan yang Dianggap Berkontribusi terhadap Perubahan Iklim (Januari-Februari 2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Hasil jajak pendapat Ipsos Global awal 2024 menunjukkan, terdapat sejumlah tindakan yang dianggap berkontribusi buruk terhadap perubahan iklim di dunia.

Ipsos meminta responden memilih tiga tindakan yang dianggap paling berkontribusi. Hasilnya, menggunakan produk yang merusak lapisan ozon dipilih terbanyak, yakni 23% responden.

Kedua, polusi udara dari transportasi, seperti mobil, truk, pesawat, dan lainnya, sebesar 21%.

Kedua, deforestasi atau perubahan penggunaan lahan yang dipilih 16% responden. Ketiga, dampak dari industri, listrik, dan produksi panas sebesar 15%.

Selanjutnya ada produksi plastik dan limbah plastik sebesar 10% dan peristiwa alam seperti abu vulkanik serta variasi orbit matahari dan bumi yang dipilih 5%.

Survei dalam laporan Earth Day 2024 ini melibatkan 24.290 responden dewasa berusia antara 18-75 tahun, diwawancarai secara daring pada 26 Januari–9 Februari 2024. Sampel tersebar di 33 negara.

Editor : Erlina Fury Santika