Kementerian LHK Deteksi 167 Titik Panas di Indonesia, Terbanyak di Kalimantan Timur (Sabtu, 30 Desember 2023)
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 167 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 41 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Sabtu (30/12/2023) pukul 13.56 WIB. Dari 167 titik panas terdeteksi, 159 titik skala sedang dan 8 titik skala rendah.
Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Kalimantan Timur sebanyak 29 titik. Maluku Utara menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 26 titik. Sulawesi Tengah berada di posisi ketiga sebanyak 18 titik panas.
Sebanyak 14 titik panas terdeteksi di Kalimantan Selatan, Papua menyusul dengan 10 titik panas, serta Jawa Timur dan Sulawesi Tenggara masing-masing memiliki 8 dan 8 titik panas terdeteksi.
Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.
Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.