Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Kamis (1/2/2024) pukul 13.09 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 2 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 500 meter di atas puncak (1.923 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 32 milimeter dan durasi 115 detik.
(Baca: Info Gempa 28 Januari 2024 di Kota Bima 4,8 M, Tak Berpotensi Tsunami)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 1 Februari 2024 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 75 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 28-37,6 milimeter dan lama gempa 39-128 detik.
Kemudian, 141 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2,3-25,7 milimeter dan lama gempa 25-112 detik serta 2 kali harmonik dengan amplitudo 4-9,3 milimeter dan lama gempa 201-239 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 138 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur paling banyak erupsi (50 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 7 kali.
(Baca: BMKG: Gempa Terkini di Timur Laut Karera Sumba Timur Magnitudo 4,9, Tak Berpotensi Tsunami)