Komitmen perusahaan di kawasan Asia Pasifik untuk mewujudkan nol-bersih emisi (net-zero emission) umumnya lebih kuat ketimbang perusahaan-perusahaan di kawasan lainnya.
Nol-bersih emisi mengacu pada keadaan di mana jumlah emisi karbon dikurangi sedemikian rupa sehingga bisa terserap sepenuhnya oleh ekosistem bumi, dan tidak ada emisi yang menguap menjadi gas rumah kaca.
Menurut survei PwC, sebanyak 26% CEO di kawasan Asia Pasifik mengaku perusahaannya sudah memiliki komitmen nol-bersih emisi.
Sedangkan di perusahaan-perusahaan skala global, yang meliputi kawasan Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa Barat, dan Afrika, komitmen tersebut hanya sebesar 22%.
Survei PwC juga menemukan bahwa di kawasan Asia Pasifik ada 31% CEO yang mengaku tidak punya komitmen nol-bersih emisi.
Sedangkan di skala global, CEO yang tidak punya komitmen tersebut jumlahnya lebih banyak hingga mencapai 44%.
Sebanyak 34% CEO di Asia Pasifik mengaku perusahaannya sedang dalam proses untuk membuat komitmen nol-bersih emisi. Sedangkan secara global CEO yang sedang memproses komitmen tersebut hanya 29%.
PwC juga mencatat bahwa komitmen nol-bersih emisi di Asia Pasifik umumnya dilakukan oleh perusahaan besar. Lebih dari 80% perusahaan di kawasan Asia Pasifik yang berpendapatan di atas US$25 miliar sudah membuat komitmen tersebut.
Sedangkan perusahaan-perusahaan kecil cenderung tidak memiliki komitmen serupa. PwC menemukan hanya 10% perusahaan di kawasan Asia Pasifik yang berpendapatan di bawah US$100 juta yang memiliki komitmen nol-bersih emisi.
(Baca Juga: Meski Ada Skenario Low Carbon, Emisi CO2 Indonesia Terus Bertambah)