Sebagaimana dilaporkan ISEAS-Yusof Ishak Institute dalam The Southeast Asia Climate Outlook: 2024 Survey Report, terdapat sejumlah pihak yang dianggap paling bertanggung jawab untuk mengatasi perubahan iklim oleh warga Asia Tenggara.
Terbesar adalah pemerintah pusat yang dipilih 79,7% responden. Para pengusaha dan pelaku industri turut dianggap bertanggung jawab dengan proporsi 55,9%.
Warga ASEAN juga menilai pemerintah daerah punya tanggung jawab, dipilih sebesar 52,7%. Lalu ada individu sebesar 46,6%; organisasi multilateral sebesar 36,2%; dan organisasi masyarakat sipil 28,9%.
Menurut ISEAS-Yusof Ishak Institute, peran pemerintah daerah yang melampaui tanggung jawab individu menjadi fenomena baru dalam tiga tahun terakhir.
(Baca juga: Perubahan Iklim, Tantangan Terbesar di Asia Tenggara pada 2025)
“Pemerintah subnasional (daerah) memainkan peran penting dalam tata kelola multilevel dan terutama dalam menyediakan layanan penting bagi masyarakat,” kata ISEAS-Yusof Ishak Institute dalam laporannya.
Namun, jika meninjau data per negara, ada lima negara ASEAN yang menempatkan tanggung jawab individu dalam tiga kelompok teratas sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk mengatasi perubahan iklim. Lima negara yang dimaksud adalah Kamboja, Indonesia, Myanmar, Filipina, dan Singapura.
“Khusus untuk Filipina, tanggung jawab individu (50,3%) berada di peringkat kedua. Responden muda berusia 16-21 tahun cenderung memandang tanggung jawab individu secara lebih positif (53,9%) dibandingkan dengan mereka yang berusia di atas 60 tahun (34,8%),” ucap ISEAS-Yusof Ishak Institute.
Survei dalam laporan The Southeast Asia Climate Outlook: 2024 Survey Report dilakukan secara online pada 10 Juli-17 Agustus 2024. Kegiatan ini melibatkan 2.931 responden berusia 16 tahun ke atas dari sepuluh negara anggota ASEAN.
Responden dikategorikan menjadi delapan, yaitu: akademisi, think-tanks, dan lembaga penelitian; sektor swasta; pemerintah; organisasi regional, organisasi antar-pemerintah, dan organisasi internasional; masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah; media; pelajar; pensiunan dan lainnya.
(Baca: Daftar Dampak Perubahan Iklim Paling Serius menurut Warga Indonesia)