Berdasarkan laporan ISEAS-Yusof Ishak Institute, mayoritas atau 71,7% masyarakat Indonesia menilai isu perubahan iklim serius dan berpotensi mengancam kehidupan masyarakat. Persentase itu merupakan yang tertinggi ketiga di Asia Tenggara.
Posisi pertama ditempati oleh Vietnam dengan 80% masyarakatnya menilai perubahan iklim merupakan masalah serius dan mengancam kehidupan di negara mereka. Setelahnya ada Filipina dengan 77,9% menyatakan hal serupa.
Sementara itu, ada 27,2% responden di Indonesia yang menilai perubahan iklim merupakan isu penting yang harus terus dipantau. Hanya 1,1% masyarakat Indonesia yang menilai perubahan iklim tak memiliki basis ilmiah.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa banjir merupakan ancaman paling serius dari perubahan iklim di Indonesia. Ada 89,1% responden di dalam negeri yang menyatakan hal tersebut.
Sebanyak 69,6% masyarakat Indonesia menilai kenaikan permukaan air laut menjadi ancaman serius dari perubahan iklim. Sedangkan, 64,1% masyarakat Indonesia menyatakan tanah longsor menjadi hal yang perlu diwaspadai dari masalah perubahan iklim.
Laporan ISEAS-Yusof Ishak Institute disusun berdasarkan survei secara daring pada 11 Juni - 2 Agustus 2021. Ada sekitar 610 responden di 10 negara Asia Tenggara yang berpartisipasi dan mengisi survei secara lengkap.
(Baca: 5 Ancaman Terbesar pada Keanekaragaman Hayati di Bumi)