Dalam laporan Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization/UNWTO), kebijakan perjalanan internasional di 217 negara mulai longgar pada 1 Juni 2021 dibanding pertengahan 2020. Meski demikian, sejumlah negara masih memutuskan tak membuka perbatasan internasionalnya secara penuh, sama seperti awal pandemi virus corona Covid-19.
Secara rinci, ada 34% negara di dunia yang mulai melonggarkan larangan perjalanan internasional dengan kebijakan buka-tutup secara parsial. Sebanyak 36% negara di dunia juga telah mengizinkan wisatawan masuk dengan tes Covid-19 dan karantina.
Kemudian, 1% negara yang berani mencabut larangan perjalanannya. Sedangkan, 29% negara masih menutup penuh gerbang internasionalnya untuk pariwisata.
Di Asia Pasifik, mayoritas atau 70% negara masih menutup penuh perbatasannya. Hanya 21% negara yang mulai menutup perbatasannya secara parsial. Sementara, 9% negara lainnya menerapkan kebijakan wajib tes Covid-19 dan karantina.
Sebanyak 31% negara Timur Tengah belum membuka gerbang internasionalnya untuk dikunjungi. Namun, 46% negara di wilayah tersebut hanya menutup sebagian perbatasan secara parsial untuk pariwisata internasional. Sedangkan, 23% negara lainnya masih menerapkan pemeriksaan Covid-19 dan karantina saat kedatangan.
Sebaliknya, negara-negara Amerika mulai melonggarkan kebijakannya. Sebab 66% negara dapat menerima kunjungan internasional melalui tes Covid-19 dan karantina. Sementara itu, 59% negara Eropa hanya menutup sebagian pintu perbatasannya secara parsial.
(Baca: Pariwisata Global Masih Terkontraksi pada Kuartal I-2021)