Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2024 mencapai Rp 5.935,95 miliar. Data historis menunjukkan pertumbuhan positif selama periode 2010-2024. Tahun 2024 menjadi tahun dengan pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir, mencapai 11,98%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang hanya 4,73%. Peningkatan ini menunjukkan adanya perkembangan signifikan dalam sektor pemerintahan di Sulawesi Tenggara.
Dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 7,15%, pertumbuhan pada tahun 2024 jauh lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 5,1%, pertumbuhan tahun 2024 juga menunjukkan kinerja yang lebih baik. Peringkat Sulawesi Tenggara secara nasional pada tahun 2024 adalah 24, meningkat dibandingkan tahun 2022 dan 2023 yang berada pada peringkat 26 dan 24. Peningkatan ranking ini mengindikasikan peningkatan kontribusi sektor ini terhadap PDRB nasional.
(Baca: Jumlah Perceraian di Banten Periode 2019-2024)
Secara regional di Pulau Sulawesi, Sulawesi Tenggara berada pada peringkat 4 dalam kontribusi PDRB ADHK sektor Administrasi Pemerintahan. Nilai PDRB Sulawesi Tenggara masih berada di bawah provinsi lain di Sulawesi. Pertumbuhan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2024 (11,98%), sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu 0,88%. Kenaikan signifikan pada tahun 2024 menjadi anomali jika dibandingkan dengan tren pertumbuhan beberapa tahun sebelumnya yang cenderung lebih stabil.
Kenaikan PDRB yang cukup tinggi pada tahun 2024 sebesar 11,98% mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di sektor pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib di Sulawesi Tenggara. Kenaikan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peningkatan belanja pemerintah, efisiensi administrasi, atau peningkatan program jaminan sosial. Data ini menunjukkan sektor administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib di Sulawesi Tenggara menunjukkan kinerja yang baik pada tahun 2024.
Secara keseluruhan, data PDRB ADHK sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib di Sulawesi Tenggara menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2024. Peningkatan ini menunjukkan adanya perkembangan yang baik dalam sektor pemerintahan dan jaminan sosial di provinsi tersebut. Diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan PDRB yang signifikan pada tahun 2024 dan dampaknya terhadap perekonomian Sulawesi Tenggara.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah menempati peringkat 21 secara nasional dengan nilai PDRB mencapai Rp 7.078,89 miliar, menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Pertumbuhan PDRB Kalimantan Tengah tercatat sebesar 9,18%, menandakan ekspansi ekonomi yang cukup kuat di wilayah ini. Secara regional di Pulau Kalimantan, Kalimantan Tengah menduduki peringkat 4, menunjukkan posisinya yang strategis dalam perekonomian pulau tersebut. Nilai PDRB ini menggambarkan aktivitas ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah. Dengan selisih nilai terhadap tahun sebelumnya sebesar Rp 595,47 miliar, Kalimantan Tengah terus menunjukkan tren peningkatan yang konsisten. Peningkatan ini mencerminkan kinerja yang solid dan berpotensi untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih besar di masa depan.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara mencatatkan nilai PDRB sebesar Rp 6.864,77 miliar, menempatkannya pada peringkat 22 secara nasional. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara mencapai 9,84%, sebuah angka yang cukup tinggi dan mencerminkan dinamika ekonomi yang positif di wilayah tersebut. Di tingkat regional, Sulawesi Utara menduduki peringkat 3 di Pulau Sulawesi, menunjukkan perannya yang penting dalam perekonomian regional. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdapat selisih nilai sebesar Rp 615,03 miliar, yang menunjukkan pertumbuhan yang solid dan berkelanjutan. Peringkat ini menunjukkan bahwa Sulawesi Utara terus berupaya untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional dan regional.
Papua
Papua menduduki peringkat 23 secara nasional dengan nilai PDRB sebesar Rp 6.689,04 miliar, menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Pertumbuhan PDRB Papua tercatat sebesar 7,20%, mencerminkan potensi ekonomi yang terus berkembang di wilayah ini. Papua memimpin di Pulau Papua dengan menduduki peringkat 1 secara regional, menandakan dominasinya dalam perekonomian pulau tersebut. Selisih nilai PDRB dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 449,18 miliar menunjukkan bahwa Papua terus mengalami pertumbuhan yang positif. Dengan sumber daya alam yang melimpah dan upaya pembangunan yang berkelanjutan, Papua memiliki potensi besar untuk terus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Jambi
Jambi, dengan nilai PDRB sebesar Rp 5.613,63 miliar, menduduki peringkat 25 secara nasional. Pertumbuhan ekonomi Jambi mencapai 11,31%, menunjukkan ekspansi yang signifikan dalam aktivitas ekonominya. Di Pulau Sumatera, Jambi berada pada peringkat 7 secara regional, menunjukkan posisinya dalam konteks ekonomi pulau tersebut. Terdapat selisih nilai PDRB sebesar Rp 570,45 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Jambi terus berupaya untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi Jambi menunjukkan potensi yang dapat terus dikembangkan untuk kemajuan daerah.
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatatkan nilai PDRB sebesar Rp 5.576,67 miliar, menempatkannya pada peringkat 26 secara nasional. Pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 6,56%, menunjukkan perkembangan yang positif di wilayah ini. Di tingkat regional, NTB menduduki peringkat 3 di wilayah Nusa Tenggara dan Bali, menunjukkan perannya dalam perekonomian regional. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdapat selisih nilai PDRB sebesar Rp 343,34 miliar, menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Peringkat ini mencerminkan bahwa NTB terus berupaya untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Kep. Riau
Kepulauan Riau (Kep. Riau) menempati peringkat 27 secara nasional dengan nilai PDRB sebesar Rp 5.158,77 miliar. Pertumbuhan ekonomi Kep. Riau tercatat sebesar 17,86%, angka tertinggi di antara provinsi yang dibandingkan. Di Pulau Sumatera, Kep. Riau menduduki peringkat 8 secara regional, menunjukkan posisinya dalam perekonomian pulau tersebut. Selisih nilai PDRB dengan tahun sebelumnya mencapai Rp 781,78 miliar, menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini menunjukkan potensi yang besar untuk kemajuan daerah dan peningkatan kontribusi terhadap perekonomian nasional.